Sebuah kapal kayu yang digunakan mengangkut 56 imigran gelap asal Timur Tengah tenggelam di Perairan Palawangan Pantai Selatan, tepatnya di Desa Majingklak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis,Jawa Barat, perbatasan dengan Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah,kemarin.
Tujuh penumpangnya tewas danlainnya berhasil diselamatkan. Lima korban tewas diketahui bernama Fahelel, 29, Fariya, 3, Sagumel, 2, Farung, 32, dan Vahdeyeh, 12. ”Sampai pukul 17.00 WIB sore kemarin, jumlah korban tewas tercatat tujuh orang dan 49 orang termasuk anak buah kapal (ABK) selamat.Lima berhasil ditemukan, sementara dua lainnya belum ditemukan,” ujar anggota Polisi Perairan (Polair) Pangandaran Briptu Erus Ruswa.
Menurutnya, 56 imigran gelap itu berasal dari empat negara, yakni Iran, Afghanistan, Pakistan, dan Turki. Mereka berangkat dari Cilacap, Jateng dengan tujuan Australia. Kapal tenggelam sekitar pukul 04.00 WIB dan baru diketahui oleh nelayan yang baru pulang melaut dua jam kemudian atau sekitar pukul 06.00 WIB.”Kapal yang digunakan merupakan kapal kayu penangkap ikan dengan bobot melebihi 10 GT atau sekitar 25 GT. Karena ditumpangi lebih dari 50 orang,saat diterjang gelombang tidak kuat sehingga tenggelam,”ungkapnya.
Kanit Pos Polair Pangandaran Aiptu Rusli memastikan, meski pihaknya belum melihat dokumen para imigran secara lengkap, bisa dipastikan mereka imigran gelap. ”Kalau bukan imigran gelap,tidak mungkin menggunakan perahu kayu tangkapan ikan,”ujar dia. Sementara itu Nico Demos, salah seorang ABK kapal, mengaku bersama dua rekannya dibayar Rp3 juta per orang jika berhasil membawa imigran gelap itu dari Cilacap ke Australia.
”Pesanan membawa kapal imigran ke Australia berasal dari seorang perempuan bernama Asri, yang mengaku orang Cilacap. Kami dibayar Rp3 juta per orang jika berhasil mengantarkan mereka ke Australia,”ujar Nico. ABK lain, Arifin, menambahkan, kapal tenggelam sekitar satu jam dari perairan Majingklak,menuju Samudra Indonesia. (Harian Seputar Indonesia, Selasa-01/11/2011)
Lima Wanita dan Dua Balita Tewas Tenggelam
Kapal pembawa imigran gelap asal Iran, Afganistan dan Pakistan tenggelam setelah bocor di perairan Palawangan Majingklak, Kalipucung, Ciamis Selatan, Selasa (1/11/2011) pukul 03.30.
Kapal tersebut ditemukan nelayan Pangandaran yang tengah melaut empat jam kemudian atau sekitar pukul 07.30 WIB. Selanjutnya nelayan memberi tahu Tim SAR Balawisata yang kemudian bersama-sama melakukan penyelamatan penumpang.
Hingga pukul 13.00, sebanyak 43 penumpang selamat. Korban meninggal tercatat tujuh orang terdiri dari lima perempuan dewasa dan dua balita. Sebanyak 25 di antaranya dirawat di Puskesmas Pangandaran, delapan orang diamankan di Satuan Kepolisian Perairan (Satuan Polair) Pangandaran, 12 ditahan di Pos Angkatan Laut Pangandaran dan 3 ABK ditahan Airud.
"Kapal berbobot 10 gross ton (GT) tersebut diisi penumpang lebih dari 50 orang," ujar Kanit Satuan Polair Pangandaran, Aiptu Rusli kepada Tribun, Selasa (1/11/2011). Peritiswa karamnya perahu imigran ini dibenarkan Polda Jabar. "Ini baru kami terima informasi, tujuh korban ditemukan. Terdiri atas lima dewasa dan dua anak-anak," ujar Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan (Kabid Humas) Polda Jabar Kombes Pol Agus Rianto di Mapolda Jabar, beberapa saat lalu. (Kutipan Tribun Jabar, Selasa-1/11/2011)