SEKSI PENGAWASAN POLRES CIAMIS: November 2011
Subscribe:

Senin, 21 November 2011

Membangun e-Government

Sistem Informasi merupakan suatu tatanan yang terdiri atas organisasi, teknologi, himpunan data dan sumber daya manusia yang mampu menghasilkan dan menyampaikan informasi secara akurat dan efisien untuk mendukung berbagai upaya dalam mewujudkan sasaran yang diinginkan.


Perubahan-perubahan yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dimana masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif.

Pembangunan e-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.

Pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government melalui INPRES No 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan detail teknis di bidang e-Government.

Agar kebijakan dari pengembangan e-Government dapat dilaksanakan secara sistematis dan terpadu, maka masih diperlukan peraturan, standarisasi dan panduan yang konsisten dan saling mendukung.

E-Government yang "juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik."

E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan:
  1. Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website.
  2. Tingkat kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail.
  3. Tingkat ketiga adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik.
  4. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian database bersama.

Rabu, 02 November 2011

Kapal Imigran Gelap Tenggelam di Perairan Pangandaran, 7 Orang Tewas

Sebuah kapal kayu yang digunakan mengangkut 56 imigran gelap asal Timur Tengah tenggelam di Perairan Palawangan Pantai Selatan, tepatnya di Desa Majingklak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis,Jawa Barat, perbatasan dengan Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah,kemarin.


Tujuh penumpangnya tewas danlainnya berhasil diselamatkan. Lima korban tewas diketahui bernama Fahelel, 29, Fariya, 3, Sagumel, 2, Farung, 32, dan Vahdeyeh, 12. ”Sampai pukul 17.00 WIB sore kemarin, jumlah korban tewas tercatat tujuh orang dan 49 orang termasuk anak buah kapal (ABK) selamat.Lima berhasil ditemukan, sementara dua lainnya belum ditemukan,” ujar anggota Polisi Perairan (Polair) Pangandaran Briptu Erus Ruswa.

Menurutnya, 56 imigran gelap itu berasal dari empat negara, yakni Iran, Afghanistan, Pakistan, dan Turki. Mereka berangkat dari Cilacap, Jateng dengan tujuan Australia. Kapal tenggelam sekitar pukul 04.00 WIB dan baru diketahui oleh nelayan yang baru pulang melaut dua jam kemudian atau sekitar pukul 06.00 WIB.”Kapal yang digunakan merupakan kapal kayu penangkap ikan dengan bobot melebihi 10 GT atau sekitar 25 GT. Karena ditumpangi lebih dari 50 orang,saat diterjang gelombang tidak kuat sehingga tenggelam,”ungkapnya.

Kanit Pos Polair Pangandaran Aiptu Rusli memastikan, meski pihaknya belum melihat dokumen para imigran secara lengkap, bisa dipastikan mereka imigran gelap. ”Kalau bukan imigran gelap,tidak mungkin menggunakan perahu kayu tangkapan ikan,”ujar dia. Sementara itu Nico Demos, salah seorang ABK kapal, mengaku bersama dua rekannya dibayar Rp3 juta per orang jika berhasil membawa imigran gelap itu dari Cilacap ke Australia.

”Pesanan membawa kapal imigran ke Australia berasal dari seorang perempuan bernama Asri, yang mengaku orang Cilacap. Kami dibayar Rp3 juta per orang jika berhasil mengantarkan mereka ke Australia,”ujar Nico. ABK lain, Arifin, menambahkan, kapal tenggelam sekitar satu jam dari perairan Majingklak,menuju Samudra Indonesia. (Harian Seputar Indonesia, Selasa-01/11/2011)

Lima Wanita dan Dua Balita Tewas Tenggelam

Kapal pembawa imigran gelap asal Iran, Afganistan dan Pakistan tenggelam setelah bocor di perairan Palawangan Majingklak, Kalipucung, Ciamis Selatan, Selasa (1/11/2011) pukul 03.30.
Kapal tersebut ditemukan nelayan Pangandaran yang tengah melaut empat jam kemudian atau sekitar pukul 07.30 WIB. Selanjutnya nelayan memberi tahu Tim SAR Balawisata yang kemudian bersama-sama melakukan penyelamatan penumpang.

Hingga pukul 13.00, sebanyak 43 penumpang selamat. Korban meninggal tercatat tujuh orang terdiri dari lima perempuan dewasa dan dua balita. Sebanyak 25 di antaranya dirawat di Puskesmas Pangandaran, delapan orang diamankan di Satuan Kepolisian Perairan (Satuan Polair) Pangandaran, 12 ditahan di Pos Angkatan Laut Pangandaran dan 3 ABK ditahan Airud.

"Kapal berbobot 10 gross ton (GT) tersebut diisi penumpang lebih dari 50 orang," ujar Kanit Satuan Polair Pangandaran, Aiptu Rusli kepada Tribun, Selasa (1/11/2011). Peritiswa karamnya perahu imigran ini dibenarkan Polda Jabar. "Ini baru kami terima informasi, tujuh korban ditemukan. Terdiri atas lima dewasa dan dua anak-anak," ujar Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan (Kabid Humas) Polda Jabar Kombes Pol Agus Rianto di Mapolda Jabar, beberapa saat lalu. (Kutipan Tribun Jabar, Selasa-1/11/2011)
Enter your email address: Delivered by FeedBurner